Belajar Kung Fu di Shaolin
February 12, 2008 by doonukuneke
Belajar Kung Fu di Shaolin
ILMU bela diri dari rahib kuil Shaolin memang terkenal, bahkan melegenda di seluruh dunia. Sejak dahulu, bahkan sampai sekarang, banyak orang berkeinginan untuk menuntut ilmu kungfu di kuil ini.
Sebenarnya persyaratan untuk belajar kungfu di kuil Shaolin sekarang tidak lagi seketat dan seberat zaman dahulu. Sekarang Anda tidak perlu lagi menjalani tahap-tahap pengujian keuletan niat dan hati untuk bisa diterima sebagai murid Shaolin seperti mengambil air dari sungai kemudian dipikul menuju kuil dan sebagainya seperti digambarkan dalam film-film kungfu Mandarin.
Anda tinggal mendatangi pengurus kuil lalu mengutarakan keinginan untuk belajar kungfu atau wushu Shaolin. Namun, jangan terkejut kalau pengurus kuil atau orang yang ditugaskan menyambut tamu memberitahukan mengenai besarnya uang sekolah yang harus dibayar untuk menuntut ilmu kungfu di kuil tersebut. Uang sekolahnya cukup tinggi melangit bagi orang kebanyakan. Sekitar 100 dollar AS per orang per hari! Ini belum termasuk biaya makan dan akomodasi yang bisa Anda pilih sendiri, hotel atau kamar apartemen di Kota Dengfeng.
“Seratus dollar Amerika per hari terlalu mahal dan terlalu berat bagi saya. Coba bayangkan, berapa ribu dollar harus saya keluarkan kalau saya belajar enam bulan di sana,” kata Orian Lee (19) asal New York, Amerika Serikat. Jauh-jauh datang dari negerinya di belahan barat Bumi ke negeri Tiongkok di belahan timur Bumi ini, Orian Lee bermaksud menimba ilmu kungfu Shaolin. Dia sebetulnya sudah belajar kungfu dari sebuah sasana kungfu di Kota New York.
Katanya, untuk meningkatkan kepandaiannya, semula dia memang merencanakan untuk menuntut ilmu kungfu di kuil Shaolin. Tetapi, terbentur biaya yang tinggi itu, dia kemudian memilih salah satu sekolah kungfu yang banyak terdapat di Kota Dengfeng.
Saat ini Orian tekun menuntut ilmu kungfu di Henan Dengfeng Shaolin Epo Wushu College di Kota Dengfeng, sekitar 10 mil dari kuil Shaolin. Di sekolah ini dia membayar hanya 500 dollar AS per bulan untuk uang sekolah berikut makan (tiga kali sehari) dan akomodasi berupa sebuah kamar (dengan kapasitas dua tempat tidur untuk dua orang) di asrama sekolah tersebut.
Dia mengambil program belajar enam bulan dan sudah bayar di muka 3.000 dollar AS. Orian mengakui, awal mula dia masuk di sekolah ini dia tidak bisa berbahasa Mandarin. Tapi, kini setelah sebulan tinggal di sekolah ini dia sudah bisa sedikit- sedikit berbicara Mandarin, terutama menyangkut hal keperluan sehari-hari. “Baru-baru saya merasa stres karena tidak bisa berkomunikasi. Tetapi, sekarang sudah tidak lagi. Sedikit-sedikit saya sudah bisa berkomunikasi dengan mereka. Beberapa orang dari mereka bahkan belajar bahasa Inggris dari saya. Kami saling belajar- mengajari,” kata Orian dengan tersenyum.
Kota Dengfeng merupakan kota terakhir yang harus kita lalui untuk sampai di kuil Shaolin sehingga kota ini biasa disebut sebagai “pintu gerbang menuju Shaolin”. Kota ini berada sekitar 16 kilometer dari kawasan kuil Shaolin. Di kota ini kita akan menjumpai sekitar 80 sekolah kungfu, mulai dari yang kecil dan sederhana dengan jumlah murid puluhan orang sampai pada yang besar dan megah dengan jumlah murid ribuan orang. Selain memasang papan nama bertata aksara Mandarin, sekolah-sekolah ini juga memasang papan nama dengan bahasa Inggris. Ada yang menyebut dirinya Shaolin College, ada yang menyebut diri School of Shaolin Martial Arts, dan sebagainya.
Jadi, banyaklah pilihan kita untuk sekolah-sekolah kungfu Shaolin di sini. Tapi, masalahnya adalah manakah yang bear-benar bermutu tinggi di antara sekian banyak sekolah kungfu tersebut. Jadi, pandai-pandailah kita mencari informasi mengenai kualitas sekolah-sekolah kungfu ini. (SN Wargatjie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar